Kisah Sahabat Nabi yang Masih Hidup dan Berusia 1.400 Tahun, Ini Faktanya
Jakarta – Ada sosok sahabat yang disebut menjadi saksi hidup Nabi Muhammad SAW semasa kecilnya. Sosok ini adalah sebuah pohon yang terletak di bagian Utara Yordania dan dikenal dengan julukan the only living sahabi atau sahabat Nabi yang masih hidup.
“Pohon yang dikatakan pernah dijadikan tempat istirahat dan berlindung Rasulullah SAW kira-kira 1.400 tahun yang lalu, masih kekal hidup segar sehingga dikenali sebagai the only living sahabi,” tulis Mohammad Fadhilah Zein dalam buku Islam di Yordania, Maroko dan Spanyol.
Pohon Sahabi memiliki cerita tersendiri yang populer di kalangan muslim. Meskipun ada yang meragukan kebenaran kisah pohon ini dan Rasulullah SAW, namun ada pula yang membenarkan.
Hingga kini, Pohon Sahabi telah dinobatkan sebagai flora terlindungi oleh pemerintah Yordania dan dipantau secara rutin keberadaannya. Berikut ini fakta-fakta Pohon Sahabi yang dirangkum detikEdu.
3 Fakta Pohon Sahabi, sahabat Nabi Muhammad SAW yang masih hidup
1. Proses ditemukan Pohon Sahabi
Pohon ini ditemukan oleh Ahli Sejarah Pangeran Ghazi bin Muhammad bersama dengan otoritas pemerintah Yordania. Sepulangnya dari berkuliah di Universitas Cambridge, ia ditugaskan oleh pamannya, Raja Hussein, untuk bekerja di Perpustakaan Royal Archives.
Pangeran Ghazi kemudian mempelajari arsip negara dan sejumlah literatur di sana. Hingga ia mulai menyadari dokumen tentang pohon pada masa Raja Abdullah I tidak dimasukkan sebagai situs suci saat dilakukan inventarisasi.
Pohon inilah yang kemudian dikenal dengan Pohon Sahabi. Bersama dengan otoritas pemerintah Yordania, Pangeran Ghazi kemudian menemukan referensi dari teks-teks kuno yang menyebut Pohon Sahabi berada di wilayah padang pasir utara Yordania.
Pangeran Ghazi kemudian mengajak sejumlah ulama terkenal, termasuk Mufti Besar Suriah Syekh Ahmad Hassoun untuk melakukan pengamatan pada pohon yang tertulis dalam catatan rahib bernama Buhaira.
Sesuai dengan pengamatan yang mereka lakukan, ternyata Pohon Sahabi sesuai dengan referensi kuno yang ditemukan di Perpustakaan Royal Archives.
2. Kisah Nabi Muhammad SAW dan Pohon Sahabi
Ahli Tafsir Muhammad Ibn Jarir At-Tabari menceritakan kisah antara Nabi Muhammad SAW dengan Pohon Sahabi. Kala Nabi Muhammad SAW berusia 9-12 tahun, beliau yang diasuh oleh sang paman, Abu Thalib, diajak berdagang ke Syam bersama rombongan pedagang Quraisy lainnya.
Melansir dari kitab Sirah Ibnu Hisyam, Nabi Muhammad SAW kecil pun ikut dengan rombongan yang kemudian berteduh di bawah Pohon Sahabi. Selama berteduh, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan seorang rahib (pendeta) yang bernama Buhaira.
Buhaira kemudian menemui Abu Thalib dan mengatakan bahwa dirinya melihat tanda kenabian pada diri Nabi Muhammad SAW. Ia menunjukkan tandanya dari ranting pohon yang seolah berusaha memayungi Muhammad dari terik sinar matahari selama perjalanan.
Kisah ini kemudian menimbulkan perdebatan di kalangan ulama terkait segi periwayatan juga redaksi haditsnya. Seperti yang disebut dalam buku Sirah Nabawiyah karya Abul Hasan ‘Ali al Hasani an-Nadwi, kisahnya berstatus mursal.
“Sekalipun berstatus mursal, pernyataan sahabat RA tetap menjadi hujjah (argumentasi) bagi sebagian besar hadits dan ahli fikih,” tulis buku tersebut.
3. Keistimewaan Pohon Sahabi
Sejumlah sumber, salah satunya buku The Rough Guide to Jordan oleh Matthew Teller menyebut, Pohon Sahabi sudah mencapai usia ribuan tahun. Namun, hingga kini masih belum ada penelitian ilmiah yang dapat menunjukkan angka pasti dari usia pohon tersebut.
Pohon Sahabi bahkan dapat hidup dan tumbuh subur di tengah gurun pasir Yordania dan teriknya panas matahari. Ditambah lagi, pohon yang disebut sebagai saksi hidup Nabi Muhammad SAW ini menjadi satu-satunya pohon yang tumbuh subur dengan daun yang rimbun.
Wallahu’alam.