SMK Merdeka Bandung

Berita dan Artikel

Kurikulum Nasional Jadi Program Prioritas 2025 Kemendikdasmen, Mau Ganti Lagi?

Bagikan

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on email
Email
Share on whatsapp
WhatsApp

Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) baru saja menetapkan 25 program prioritas yang akan dilaksanakan di 2025. Salah satunya adalah implementasi kurikulum nasional di seluruh jenjang dari PAUD sampai menengah di seluruh provinsi dan kabupaten/kota.
Seperti yang diketahui sejak 26 Maret 2024, Kemendikbduristek kala itu menetapkan Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional. Hal ini tertuang dalam Peraturan Mendikbudristek (Permendikbudristek) No 12 Tahun 2024.

Dalam peraturan tersebut dijelaskan bila sekolah yang belum menggunakan Kurikulum Merdeka dapat beralih paling lambat pada tahun ajaran 2026/2027. Tapi benarkah Kurikulum Merdeka tetap jadi kurikulum nasional?

Ada 2 Kurikulum Nasional
Menjawab hal tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan belum semua sekolah menerapkan Kurikulum Merdeka. Kini, masih ada dua kurikulum nasional yang berlaku.

Yaitu Kurikulum 2013 (K-13) dan Kurikulum Merdeka. Di masa pemerintahannya, Mu’ti menyebut kedua kurikulum itu masih tetap berlaku dan belum akan ada perubahan.

“Sekarang ini masih berlaku dua kurikulum nasional, yaitu kurikulum K-13 dan Kurikulum Merdeka. Kedua kurikulum itu sekarang masih tetap berlaku dan tidak kita lakukan perubahan,” tutur Mu’ti dalam Taklimat Media di Gedung A Kemendikdasmen, Jl Jenderal Sudirman, Selasa (31/12/2024).

Dua kurikulum yang ada akan dilengkapi dengan pendekatan belajar deep learning. Setelah menerbitkan peraturan menteri tentang deep learning, Kemendikdasmen akan melakukan pelatihan untuk para guru.

“Deep learning itu bisa diterapkan baik di sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum K-13 maupun merdeka,” imbuhnya.

Tentang Pendekatan Deep Learning
Mengutip arsip detikEdu, deep learning menurut Kamus Dictionary Cambridge adalah cara lengkap untuk mempelajari sesuatu yang berarti seseorang sepenuhnya memahaminya dan tidak akan melupakannya.

Artinya, deep learning diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang mendalam bagi siswa. Selain itu, deep learning ditujukan untuk memberikan perhatian penuh dan lebih bermakna.

Pendekatan deep learning menurut Mu’ti menjadi metode pembelajaran yang ringan bagi siswa dengan aspek sadar (mindful), bermakna (meaningful), dan menyenangkan (joyful). Pada kesempatan sebelumnya, Mu’ti menyebut deep learning merupakan pendekatan yang sudah hadir sejak lama.

Yakni sejak tahun 1976 dan berkembang pertama kali di Swedia. Ia mempelajari deep learning ketika menempuh studi di luar negeri.

Sehingga ia sangat paham bagaimana deep learning bekerja sebagai metode yang cocok bagi pelajar.

“Saya bicara soal deep learning karena ini merupakan salah satu mata kuliah dalam studi saya psychology scientific communication,” kenangnya.

Deep learning pada dasarnya didesain untuk membuat seseorang bisa lebih mendalam dalam mengenal sesuatu. Sehingga bukan hafalan yang didapatkan, tapi benar-benar pemahaman.

“Kita sekarang masih berorientasi pada surface atau achievement di mana kita terlalu banyak mengajarkan fakta-fakta atau knowledge yang tidak punya deep understanding,” bebernya.

Jadi pendamping kurikulum, Mu’ti menjelaskan deep learning bisa diterapkan di semua mata pelajaran. Meski teorinya sudah ada lama, hal ini akan jadi metode baru di dunia pendidikan di Indonesia.

Tetapi guru tak perlu khawatir karena dalam program prioritasnya, Kemendikdasmen menyebutkan akan melakukan pendampingan kurikulum, pembelajaran, karakter, dan mutu bagi 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi.

sumber: https://www.detik.com/edu/sekolah/d-7711571/kurikulum-nasional-jadi-program-prioritas-2025-kemendikdasmen-mau-ganti-lagi